Fast forward 25 tahun kemudian, saya beli Rubik's cube lagi. Kali ini dengan bantuan mbah Google saya menemukan banyak tutorial. Dengan sedikit latihan, akhirnya bisa juga menyelesaikan Rubik, meskipun dengan catatan waktu seadanya. Saya pun coba mengenalkan Rubik ke anak saya yang masih SD. Tapi saat itu dia tidak terlalu berminat untuk mempelajarinya.
Beberapa tahun berlalu, mainan Rubik tersebut mulai mengumpulkan debu di dasar kotak mainan. Suatu hari tiba-tiba anak saya minta dibelikan Rubik lagi. Rupanya di sekolahnya baru ngetrend mainan Rubik. Beberapa temannya bawa ke sekolah (Meskipun katanya yang bisa menyelesaikan cuma satu orang).
Saya bilang, "Lho, kita kan punya Rubik. Yang original pula."
"Pengen yang speed cube, Pa", jawabnya.
Awalnya saya menolak. Alasannya Rubik's cube yang reguler aja lumayan mahal (~ Rp. 150,000), apalagi yang versi speed cubing. Tapi si bocah kekeuh minta speed cube, karena yang original memang agak seret diputarnya dan sering nyangkut kalau tidak pas posisinya. Dan dia minta merk & tipe yang spesifik: Moyu MF3RS. Rupanya dia sudah melakukan riset. Dia tunjukkan video review rubik Moyu tersebut. Ternyata tipe itu merupakan Speed Cube entry level, artinya harganya murah tapi kualitasnya cukup bagus.
Untuk meyakinkan, saya googling juga tentang speed cube. Ternyata memang yang dipakai para speed cubers profesional justru merk2 China. Rekor2 dunia semuanya juga dipegang rubik buatan China. Ini kasus unik di mana barang tiruan ternyata lebih bagus daripada originalnya. Biarpun buatan China, speed cube dengan kualitas tertinggi harganya memang tidak murah, mencapai ratusan ribu. Tapi untuk yang entry level, seperti Moyu MF3RS, bisa dibeli online dengan harga sekitar 60,000.
 |
| Moyu MF3RS Stickerless |
Akhirnya saya belikan juga. Dia senang karena dapat mainan baru. Saya lebih senang karena punya kegemaran yang sama dengan anak. Setelah saya ajarkan mantra2 Rubik (Seperti URU'RU'F'U'F atau FRUR'U'F'), dia tidak butuh waktu lama untuk bisa menyelesaikan rubik lebih cepat dari bapaknya. Done well you have, my young Padawan.
Setelah puas dengan 3x3, kami mulai penasaran dengan variasi twisty puzzle lainnya. Untuk naik kelas ke 4x4 masih belum pede. Akhirnya yang dibeli adalah Mirror Cube dan 2x2 Cube. Mirror Cube mempunyai ukuran yang sama dengan 3x3 reguler, tapi ada tantangan ekstra karena potongannya tidak simetris dan semua sisi berwarna sama. Sementara yang 2x2 tentunya lebih mudah dibanding 3x3. Meskipun bagi yang tidak terbiasa dengan rubik, 2x2 tidaklah semudah yang dibayangkan.
 |
| Mirror Cube & 2x2 Rubik Cube |
Membeli 2 puzzle tambahan ternyata tidak memuaskan rasa penasaran. Yang ada justru menambah keinginan untuk beli yang lain. Target selanjutnya adalah bentuk yang lain: Pyraminx & Skewb. Pyraminx adalah puzzle berbentuk tetrahedron, relatif mudah dan menyenangkan. Sedangkan Skewb berbentuk kubus, tapi diputar miring (sumbu putar diagonal, tidak paralel dengan sisi kubus) sehingga cukup membingungkan jika belum terbiasa.
 |
| Pyraminx & Skewb |
Sampai titik ini, kegemaran mulai berubah jadi ketagihan. Tanpa perlu menunggu si anak minta dibelikan, saya order EMPAT puzzle lagi:
- 4x4: naik kelas dari 3x3. Perlu belajar algoritma baru lagi.
- Fisher Cube: varian dari 3x3 tapi dengan potongan miring 45° di salah satu sisi. Membingungkan
- Axis Cube: varian dari 3x3 tapi dengan potongan miring di semua sisi. Sangat membingungkan
- Pyramorphix: puzzle tetrahedron yang sekilas terlihat lebih sederhana daripada pyraminx, tapi justru lebih membingungkan karena bisa berubah bentuk.
 |
| Axis Cube, Fisher Cube, & Pyramorphix |
Kegilaan ini tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat.
MUST. HAVE. ALL.
Mastermorphix, Kilominx, Ivy cube, Ghost cube, SquareOne. I think that's all I want.
Not gonna try 5x5, 6x6, 7x7, Megaminx, Gigaminx, Teraminx, Gear Cube, Void Cube, Copter Cube. Okay, may be I want Megaminx too... and Gear Cube... and perhaps some weird 3x3x2 or even 3x3x1 variants.
